BAB 1
BIOS
A.
Pengertian BIOS
Bios merupakan singkatan dari Basic Input Output
System. Bios merupakan sebuah program atau software antarmuka tingkat
rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol perangkat keras yang
terpasang pada komputer. Bios disimpan atau ditanamkan di ROM ( read only
memory ).
Setiap Motherboard memiliki yang namanya Bios, dan bila bios
ini rusak maka kemungkinan besar motherboard tidak dapat digunakan kembali (
kecuali bios di install ulang atau di upgrade ). Karena Bios ditanamkan di ROM,
maka kemungkinan kita hanya bisa merubah pengaturan yang telah ada, misalkan
kita merubah besarnya memory yang digunakan untuk VGA yang berjenis onboard,
atau mengubah waktu dan tanggal, serta mengubah settingan dasar lainnya. Namun
yang paling sering dirubah dan perlu diketahui yaitu merubah urutan booting,
dan mengecek ada tidaknya suatu komponen komputer yang kita pasang. Misalkan
kita memasang harddisk di komputer kita, namun setelah kita cek dibios tidak
ada harddisk maka kemungkinan harddisk tidak terpasang dengan benar, jadi bios
ini sangat penting peranannya bagi jalannya sistem komputer.
Ada berbagai macam merek Bios, tergantung motherboard yang
kita pakai . Yang terkenal yaitu, AMI BIOS, Phoenix BIOS, dll. Jika anda akan
merubah settingan bios, anda dapat melakukannya pada saat proses booting
(menyalakan komputer), setiap Bios memiliki cara masing masing untuk masuk ke
dalam Menu biosnya, yang paling umum adalah menekan tomboldel atau alt+f4.
Lihat saja petunjuk yang keluar dilayar monitor pertama kali komputer dinyalakan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M,
yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai
yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang
menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi
DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS)
atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk
BIOS.
B.
Fungsi Bios
1. Mengenali
semua hardware / perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
2. Inisialisai
( Penyalaan ), serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang
( Dalam proses yang dikenal dengan istilah Power On Self Test)
3. Mengeksekusi
MBR ( Master Boot record ) Yang berada pada sector
pertama pada harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan
Menjalankannya.
4. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam
komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses
booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
5. Membantu
sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan
menggunakan BIOS Runtime Services.
6. Jenis
BIOS yang saat ini sangat banyak digunakan adalah:
a.
AWARD BIOS
b. AMI
BIOS
c.
Phoenix BIOS
Untuk
masuk pada menu BIOS ada berbagai macam cara tergantung dari BIOS yang anda
gunakan. Untuk Award dan Ami umumnya menggunakan tombol Delete pada saat
pertama kali komputer di nyalakan.
Standard CMOS setup screen termasuk parameter operasi dasar yang perlu
untuk di-set agar system bekerja dengan baik.
1.
Date
Disini
anda dapat mengatur tanggal yang sesuai untuk real time clock (mm:dd:yy) atau
(bulan:tanggal:tahun). Pengubahan tanggal juga terkadang dapat dilakukan untuk
menghindari aktifnya suatu virus pada tanggal tertentu.
2.
Time
Digunakan
untuk pengisian waktu yang tepat (real time clock). Sebuah real time clock yang
salah penyetingannya dapat juga menimbulkan masalah, misalnya jika real time
clock itu diminta oleh sebuah online-banking-software sebagai kriteriaplausibilitas (kewajaran).
Rumus untuk memasukkan tanggal (hh:mm:ss) atau (jam:menit:detik).
3.
Harddisk
Digunakan
untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua chanel IDE dapat dikonfigurasikan
di sini, mulai dari primary master, primary slave, secondary master, secondary
slave. Kolom “type” digunakan untuk menentukan parameter harddisk. BIOS sudah
mempunyai 46 konfigurasi yang sudah tersimpan. Pilihan “none” berarti tidak ada
harddisk yang terpasang. “Auto” berarti membuat BIOS melakukan autodeteksi
ketika proses booting dilakukan. Pilihan “user” akan memberikan keleluasaan
untuk mengubah parameter harddisk secara manual.
4.
Drive A, drive B
Bagian
ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang anda gunakan.
Pilihan yang ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang digunakan. Ukuran
yang tersedia adalah 3,5” dan 5,25” sedangkan kapasitasnya bervariasi mulai
dari 360K, 720K, 1,2M sampai 2.88M. Pilihlah “none” jika tidak ada drive yang
terpasang.
5.
Video
Setting
ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, untuk kartu dengan resulusi tinggi
pilih “EGA/VGA”. Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.
6.
Halt on
Menentukan
apa yang menyebabkan PC anda akan berhenti bekerja (halt). Pilihan “all errors”
merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC anda berhenti
jika terjadi kesalahan disegala komponen. Pilihan “All, But Keyboard” akan
mengabaikan kesalahan akibat keyboard. Pilihan yang lain adalah “No Errors”,
”All, But Disk”, ”All, But Disk/Key”.
7.
Memory
Ini
adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC anda. Base memory umumnya
berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan
Other Memory akan menghasilkan total memory yang terpasang dan ditampilkan pada
bagian “Total Memory”.
BAB 2
Fiture BIOS
A. BIOS
features setup
BIOS features setup ini adalah tipikal
yang umum untuk semua jenis PC Item-item yang tersedia untuk memasuki
konfigurasi data secara umum ditemui dalam layar ini adalah:
1.
Virus Warning
Digunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, hal ini biasa dilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Pilihan “Disabled” digunakan untuk mencegah terjadinya virus pada saat ketika melakukan instalasi. Pada keadaan “Enabled” ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam bentuk mode teks.
Digunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, hal ini biasa dilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Pilihan “Disabled” digunakan untuk mencegah terjadinya virus pada saat ketika melakukan instalasi. Pada keadaan “Enabled” ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam bentuk mode teks.
2.
CPU Internal Cache
Digunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache.
Digunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache.
3.
External Cache
Digunakan untuk meng-enable-disable CPU External Cache.
Digunakan untuk meng-enable-disable CPU External Cache.
4.
Quick Power On Self Test
Proses Power On Self Test (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer cold boot.
Proses Power On Self Test (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer cold boot.
5.
Boot Sequence
Digunakan untuk menetukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Jika anda hanya akan booting dari harddsik pilihlah “C,A,SCSI” atau “C Only”
Digunakan untuk menetukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Jika anda hanya akan booting dari harddsik pilihlah “C,A,SCSI” atau “C Only”
6.
Swap Floppy Device
Dapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B. jika anda buat menjadi “Enabled” maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya.
Dapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B. jika anda buat menjadi “Enabled” maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya.
7.
Boot Up Floppy Seek
Apabila pilihan ini berada diposisi “Enabled” maka pada saat booting BIOS akan mencari tahu apakah yang dipergunakan adalah floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang baru dengan cara menggerakkan head-nya ke suatau track 40. Buatlah menjadi “Disabled” untuk mempercepat booting.
Apabila pilihan ini berada diposisi “Enabled” maka pada saat booting BIOS akan mencari tahu apakah yang dipergunakan adalah floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang baru dengan cara menggerakkan head-nya ke suatau track 40. Buatlah menjadi “Disabled” untuk mempercepat booting.
8.
Floppy Disk Access Control
Pilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang diberikan ke floppy disk. Pilihan “Read Only” akan menyebabkan floppy anda hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Dan pilihan “R/W” normal dapat dibaca dan ditulis.
Pilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang diberikan ke floppy disk. Pilihan “Read Only” akan menyebabkan floppy anda hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Dan pilihan “R/W” normal dapat dibaca dan ditulis.
9.
Boot Up Numlock status
Apabila dibuat “enabled” maka bios akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended At-keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.
Apabila dibuat “enabled” maka bios akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended At-keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.
10.
Boot Up System Speed
Menentukan keadaan PC ketika boot up jika pilihan ini tidak ada maka keadaannya adalah “high”. Kondisi “low” digunakan untuk memperlambat PC.
Menentukan keadaan PC ketika boot up jika pilihan ini tidak ada maka keadaannya adalah “high”. Kondisi “low” digunakan untuk memperlambat PC.
11.
Gate A20 Option
Menentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur nomor 20). “Normal” merupakan metode yang telah lama digunakan dengan menggunakan keyboard controler sedangkan “Fast” adalah metode yang berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan chipset.
Menentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur nomor 20). “Normal” merupakan metode yang telah lama digunakan dengan menggunakan keyboard controler sedangkan “Fast” adalah metode yang berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan chipset.
12.
Typematic Rate Setting
Apabila dibuat “Enabled” maka pilihan-pilihannya yaitu “Typematic Rate (Chars/sec)” dan Typematic Delay (msec).
Apabila dibuat “Enabled” maka pilihan-pilihannya yaitu “Typematic Rate (Chars/sec)” dan Typematic Delay (msec).
13.
Security Option
Digunakan untuk menggunakan kapan password akan ditanyakan. Pilihan Setup akan menyebabkan password akan ditanyakan ketika BIOS Setup dijalankan. Sedangkan pilihan sistem akan menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.
Digunakan untuk menggunakan kapan password akan ditanyakan. Pilihan Setup akan menyebabkan password akan ditanyakan ketika BIOS Setup dijalankan. Sedangkan pilihan sistem akan menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.
14.
PS/2 Mouse Function Control
Apabila dibuat menjadi auto maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah PS/2 Mouse. Apabila PS/2 Mouse tidak dapat ditemukan maka IRQ 12 akan dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan. Dengan “Disabled” maka tidak akan dilakukkan pengecekan.
Apabila dibuat menjadi auto maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah PS/2 Mouse. Apabila PS/2 Mouse tidak dapat ditemukan maka IRQ 12 akan dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan. Dengan “Disabled” maka tidak akan dilakukkan pengecekan.
15.
PCI/VGA Palette Snoop
Pilihan standart adalah “Disabled”. Tapi jika anda menggunakan MPEG Card pada slot ISA dan mengalami kesalahan pada palet warna maka ubahlah menjadi “Enabled”.
Pilihan standart adalah “Disabled”. Tapi jika anda menggunakan MPEG Card pada slot ISA dan mengalami kesalahan pada palet warna maka ubahlah menjadi “Enabled”.
16.
OS Selector for DRAM > 64 MB
Jika anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memory lebih dari 64 MB maka ubahlah menjadi “Enabled”. Dan sebaliknya ubah menjadi “Disabled”.
Jika anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memory lebih dari 64 MB maka ubahlah menjadi “Enabled”. Dan sebaliknya ubah menjadi “Disabled”.
17.
System/Video BIOS Shadow
Pada keadaan “Enabled” maka isi ROM BIOS sistem dan video yang lambat akan dishadow dan disalin ke RAM yang lebih cepat sehingga akses ke BIOS menjadi lebih cepat.
Pada keadaan “Enabled” maka isi ROM BIOS sistem dan video yang lambat akan dishadow dan disalin ke RAM yang lebih cepat sehingga akses ke BIOS menjadi lebih cepat.
18.
HDD S.M.A.R.T Capability
Digunakan untuk mengaktifkan fasilitas SMART pada hardisk anda. SMART adalah singkatan dari Self Monitoring, Analysis and Reforting Technology.
Digunakan untuk mengaktifkan fasilitas SMART pada hardisk anda. SMART adalah singkatan dari Self Monitoring, Analysis and Reforting Technology.
B. Chipset
Feature Setup berisi:
- Auto Configuration
- DRAM Speed Selection
Di sini akan
ditentukan kecepatan dari memory yang dipergunakan untuk FPM (Fast page
Mode) dan EDO DRAM (Extended Data-Out). Waktu yang
biasa digunakan adalah “60ns” dan “70ns”.
- System/Video BIOS Cacheable
Jika
dibuat “Enabled” maka BIOS yang telah dishadow ke RAM dapat di chace-memory.
Pilihan “Enabled” akan meningkatkan kecepatan system.
- 8/16 Bit I/O Recovery Time
Di
sini anda dapat mengatur beberapa banyak siklus yang digunakan untuk menunggu
antara akses-akses yang akan dilakukan melalui Bus ISA.
A.
Power Management
Disini anda dapat mematikan (“Disabled”)
atau menyalakan seluruh pilihan untuk penghematan energi. Jika anda aktifkan
anda dapat menggunakan dua konfigurasi yang sudah diberikan , yaitu : “Max
Saving” dan “Min Saving” sedangkan pilihan “User Define” digunakan untuk
melakukan konfigurasi Power Management secara manual dengan mengubah beberapa
pilihan lain.
B.
PM Control by APM
Apabila
anda menggunakan sebuah sistem operasi yang disertai dengan Advanced Power
management seperti Windows 95.
C.
Video Off Method
Disini
tersedia bermacam-macam setting bagaiman monitor harus dimatikan. Pada pilihan
“Blank Screen” hanya akan dikirim tampilan kosong ke monitor. Pilihan
“VH-Sync+Blank” akan turut mematikan signal-signal sinkronisasi. Pilihan “DPMS
Support” menentukan bahwa display adapter dam monitor diarahkan pada VESA
Display Power Management Signaling.
D.
Modem use IRQ
Disini
dapat ditentukan IRQ yang digunakan oleh modem yang ada. Jika IRQ ini aktif
akan “membangunkan” PC untuk menerima faksmili atau kiriman data.
G.
Doze/Stand By/Suspend Mode
Setting
ini digunakan untuk mengatur lamanya waktu yang diberikan bagi PC dalam keadaan
aktif sebelum memasuki mode-mode yang ada. Pada mode Doze hanya processor dan harddisk
yang dimatikan, mode Stand By mematikan harddisk dan monitor sedangkan mode
Suspend akan mematikan semua komponen.
H. HDD Power Down
Menentukan
berapa lama yang diberikan bagi harddisk untuk tidak bekerja sebelum dimatikan
oleh BIOS secara software. Beberapa harddisk lama mengalami masalah jika bagian
ini diaktifkan karena setelah “tidur” harddisk tersebut tidak bisa bangun
secara software.
I.
Wake Up Event in Doze
& Standby
Berisi
daftar IRQ yang dapat membangunkan PC mode Doze atau StandBy. IRQ-IRQ ini
biasanya berhubungan dengan hardware tertentu, misalnya IRQ 4 untuk mouse, 14
dan 15 untuk hardisk. Dalam versi-versi BIOS yang lebih baru dikenal dengan
istilah Reload Global Timer Events.
J.
Power Down & Resume Events
Didalam
daftar yang kedua ini semua komponen ditandai dengan “on” yang akan
membangunkan komputer dari dalam suspend mode.
K.
VGA-Active Monitor
Apabila
pilihan ini berada pada “Enabled” maka aktivitas display adapter akan
membangunkan sistem ketika berada dalam mode Stand by
L.
CPU Fan Off in Suspend
Apabila
diposisikan pada ”Enabled” maka BIOS akan mematikan kipas prosesor ketika
berada pada mode suspend. Tapi kipas prosesor yang digunakan harus mengambil
power dari konektor khusus di mother board dan tidak langsung dari konektor
power supply.
M.
Resume by Ring
Apabila
pilihan ini berada pada posisi “Enabled” dan saluran ring-indicator dari
interface serial menunjukkan adanya panggilan masuk pada modem, maka PC akan
dibangunkan dari dalam mode penghematan energi.
N.
IRQ 8 Clock event/IRQ 8 Break Suspend.
Jika
anda memposisikan setting ini pada “Enabled” , maka real time clock dapat
membangunkan komputer dari dalam mode suspend; karena IRQ 8 adalah interrupt
dari real time clock (RTC).
O.
INTEGRATED PERIPHERALS
1.
Block Mode
Apabila dibuat “Enabled” atau “Auto” dan “HDD MAX” maka BIOS akan menggunakan block mode untuk transfer ke hardisk.
Apabila dibuat “Enabled” atau “Auto” dan “HDD MAX” maka BIOS akan menggunakan block mode untuk transfer ke hardisk.
2.
IDE PIO/UDMA
Digunakan untuk memilih mode PIO atau UDMA yang akan digunakan.
Digunakan untuk memilih mode PIO atau UDMA yang akan digunakan.
3.
MODE PIO
Digunakan untuk menentukan seberapa besar seberapa cepat data di transfer dari dan ke hardisk.
Digunakan untuk menentukan seberapa besar seberapa cepat data di transfer dari dan ke hardisk.
PIO
Mode
|
Cycle
Time (ns)
|
Transfer
rate (MB/s)
|
Spesifikasi
|
0
|
600
|
3,3
|
ATA
|
1
|
383
|
5,2
|
ATA
|
2
|
240
|
8,3
|
ATA
|
3
|
180
|
11,1
|
ATA-2+IORDY
|
4
|
120
|
16.1
|
ATA-2+IORDY
|
5
|
90
|
22.2
|
Belum
ada
|
4.
Mode DMA
DMA adalah singkatan dari Direct Memory Accsess berarti data ditransfer langsung antara harddisk dengan memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini berlawanan dengan PIO yang menggunakan CPU.
DMA adalah singkatan dari Direct Memory Accsess berarti data ditransfer langsung antara harddisk dengan memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini berlawanan dengan PIO yang menggunakan CPU.
5.
PCI Slot IDE Second Chanel
Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI dapat diaktifkan “Enabled” atau dimatikan “Disabled”.
Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI dapat diaktifkan “Enabled” atau dimatikan “Disabled”.
6.
On-Chip Primary/Secondary PCI IDE
On-chip Primary/Secondary PCI IDE digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan channel dari Onboard-IDE-Contoller. Ada dua channel yang biasanya telah ada di motherboard, yaitu primary channel dan secondary channel. Jika anda buat menjadi “Enabled” maka channel ini akan diaktifkan. Jika anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan “Disabled”.
Anda dapat mematikan salah satu channel onboard-IDE jika Anda ingin memasang hardisk controller card secara manual pada komputer anda.
On-chip Primary/Secondary PCI IDE digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan channel dari Onboard-IDE-Contoller. Ada dua channel yang biasanya telah ada di motherboard, yaitu primary channel dan secondary channel. Jika anda buat menjadi “Enabled” maka channel ini akan diaktifkan. Jika anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan “Disabled”.
Anda dapat mematikan salah satu channel onboard-IDE jika Anda ingin memasang hardisk controller card secara manual pada komputer anda.
7.
Onboard PCI SCSI Chip
Jika motherboard anda memiliki Onboard SCSI Controler maka pilihan ini akan tampil. Digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan SCSI Controler yang ada pada mother board anda.
USB Controller
Pada mother board yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka BIOS Setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan USB Controller sedangkan pilihan “Disabled” akan mematikannya.
Jika motherboard anda memiliki Onboard SCSI Controler maka pilihan ini akan tampil. Digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan SCSI Controler yang ada pada mother board anda.
USB Controller
Pada mother board yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka BIOS Setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan USB Controller sedangkan pilihan “Disabled” akan mematikannya.
8.
Onboard FDC Controller
Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan OnBoard-Floppy disk-Controller. Resource yang digunakan oleh controller adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika “Disabled” maka sebaliknya.
Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan OnBoard-Floppy disk-Controller. Resource yang digunakan oleh controller adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika “Disabled” maka sebaliknya.
9.
Onboard Serial Port ½
Onboard Serial Port ½ digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkan serial port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yanbg digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “3F8/IRQ4”, “2F8/IRQ3”, dan sebagainya. Ada kalanya Anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika Anda memasang modem internal yang menggunakan COM4.
Onboard Serial Port ½ digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkan serial port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yanbg digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “3F8/IRQ4”, “2F8/IRQ3”, dan sebagainya. Ada kalanya Anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika Anda memasang modem internal yang menggunakan COM4.
10.
UART2 Mode
UART2 mode digunakan untuk konfiguarasi serial port yang digunakan untuk komunikasi dengan komponen inframerah. Pilihan “Standard” digunakan untuk komunikasi normal dengan interface RS-233-C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu “IrDA 1.0”, “IrDA 1.1”, “ASK-IR” digunakan untuk menentukan tipe alat komunikasi inframerah yang terpasang pada serial port PC Anda.
UART2 mode digunakan untuk konfiguarasi serial port yang digunakan untuk komunikasi dengan komponen inframerah. Pilihan “Standard” digunakan untuk komunikasi normal dengan interface RS-233-C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu “IrDA 1.0”, “IrDA 1.1”, “ASK-IR” digunakan untuk menentukan tipe alat komunikasi inframerah yang terpasang pada serial port PC Anda.
11.
Duplex Mode
Pilihan “Full” akan membuat komunikasi melalui inframerah dapat melakukan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan, sedangkan pilihan “Half” akan menyebabkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan secara bergantian.
Pilihan “Full” akan membuat komunikasi melalui inframerah dapat melakukan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan, sedangkan pilihan “Half” akan menyebabkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan secara bergantian.
12.
Onboard Parallel Port
Onboard Parallel port digunakan untuk mengkonfigurasi Onboard Parallel port. Biasanya hanya ada satu channel Paralel port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkab parallel port Anda tidak aktif. Sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “378/IRQ7”, “278/IRQ5”, dan sebagainya.
Onboard Parallel port digunakan untuk mengkonfigurasi Onboard Parallel port. Biasanya hanya ada satu channel Paralel port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkab parallel port Anda tidak aktif. Sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “378/IRQ7”, “278/IRQ5”, dan sebagainya.
13.
Parallel Port Mode
Di sini biasanya tercantum “SPP”, “EPP” dan “ECP” serta bermacam-macam kombinasi dari dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port.
Berbeda dengan sebuah Standard Parallel Port (SPP), baik Enhached Paralel Port (EPP) maupun Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan demikian maka paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka “ECP/EPP” merupakan setting yang terbaik, terfleksibel dan tercepat.
Di sini biasanya tercantum “SPP”, “EPP” dan “ECP” serta bermacam-macam kombinasi dari dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port.
Berbeda dengan sebuah Standard Parallel Port (SPP), baik Enhached Paralel Port (EPP) maupun Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan demikian maka paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka “ECP/EPP” merupakan setting yang terbaik, terfleksibel dan tercepat.
14.
ECP Mode Use DMA
Menentukan channel DMA yang akan digunakan untuk parallel port dalam mode ECP. Pilihlah DMA 3 karena pilihan DMA 1 biasanya bentrok dengan sound card.
Menentukan channel DMA yang akan digunakan untuk parallel port dalam mode ECP. Pilihlah DMA 3 karena pilihan DMA 1 biasanya bentrok dengan sound card.
15.
Parallel Port EPP Type
Menentukan type EPP yang akan digunakan ketika Anda memilih parallel port dalam mode EPP. Pilihan yang ada adalah “EPP1.7” dan “EPP1.9” yang lebih baru.
Menentukan type EPP yang akan digunakan ketika Anda memilih parallel port dalam mode EPP. Pilihan yang ada adalah “EPP1.7” dan “EPP1.9” yang lebih baru.
a.
PNP/PCI Configuration
b.
PNP OS Installed
Jika
anda memilih “Yes” maka BIOS mengurus pemberian IRQ, DMA dan I/O hanya pada
saat booting.
c.
Resources Controlled
By
Disini
dengan option “Auto” dan “Manual” anda dapat memutuskan, apakah pemberian
resources harus dilakukan secara otomatis melalui BIOS atau setidaknya sebagian
dilakukan secara manual.
d.
Reset Configuration
Data
Digunakan
untuk menghapus data PnP yang tersimpan pada blok ESCD (Extended System
Configuration Data) jika anda pilih “Enabled” maka BIOS akan menghapus data
ESCD. Tapi hanya sekali saja, setelah itu pilihan ini akan diubah menjadi
“Disabled” secara otomatis.
e.
PCI IRQ Activated By
PCI
IRQ Activated By digunakan untuk menentukan cara mengaktifkan IRQ pada bus PCI.
Pilihan yang ada yaitu “Level” dan “Edge”
f.
Slot x using INT#
Slot
x using INT# menentukan IRQ yang akan digunakan oleh card yang terpasang pada
masing-masing slot PCI. Dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah. Jika ada
IRQ yang digunakan oleh card ISA yang tidak Plug n Play. Jika tidak ada masalah
lebih baik tak ada pilihan “Auto”.