Ternyata Linux Tidak Aman

Linux Ternyata tidak aman
Linux Ternyata tidak aman
Linux ternyata memiliki kelemahan yang membuat para penggunanya was-was, meski sudah banyak yang mengembangkan agar linux aman dari serangan hacker maupun virus. Ini dibuktikan dengan sebelas eksploit yang mencoba untuk menembus pertahan security linux itu sendiri. Menurut Spengler kita bisa menon-aktifkan fasilitas acces control policy pada linux termasuk fitur keamanan seperti Security-Enhanced Linux (SELinux) dan AppArmor.

Bran Spengler juga menjelaskan bahwa acces control tidak bisa mengamankan system secara keseluruhan, dari ujung ke ujung. Acces control baru berperan justru ketka system sudah mempunyai data tentang sesuatu. Acces control harus diperlakukan sebagai palang pintu terakhir system keamanan di linux.

Bran Splengler mempunyai resep untuk mempertahankan system pertahanan linux, cara terbaik untuk menhadapi para penyerang adalah menciptakan lingkunag yang tidak bisa diprediksi dan tidak bersahabat.

Apa saran Brand spengler untuk pengguna maupun administrator yang bekerja dengan linux di urutan teratas, Bran menyarankan penggunaan Address space layout randomization (ASLR). Ini adalah teknik merandomisasi lokasi shared object di memori. ASLR akan menyulitkan Eksploit untuk bergantung pada memory address space yang di program secara hardcoding.

Untuk pengembang linux-nya sebaiknya menyediakan platform yang lebih aman, misalnya dengan menghapus kemungkinan bocornya informasi dari karnel.

Kesimpulan :

  • bahwasanya pengguna linux kebanyakan untuk server di bandingkan dengan windows dan Apple sebagai servernya. 
  • sehingga memcing para hacker untuk mencoba untuk mendapatkan informasi di server itu sendiri.Hacker lebih suka menembus pertahan linux dari pada windows dan Apple karena security-nya lebih baik dan sukar.


Saran:
Untuk pengguna linux jangan lupa untuk Update security atau berpindah ke linux versi terakhir yang telah diterbitkan.
Previous
Next Post »